ANAK KUCING
Jumpa lagi di postinganku kali ini. Yuk, simak baik-baik ceritanya. Cek this out!
ANAK KUCING
Pagi itu, rumahku nampak berdebu. Seperti biasa aku pun menyapu. Mulai dari kolong tempat tidur, kolong lemari, meja kursi, semuanya kotor. Tapi sudah biasa bagiku.
"Meong.. meongg... " kucingku mulai bersenandung. Kita memang sering bermain bersama. Dan dia suka sekali menggangguku saat menyapu. Dia bak teman setia, selalu ada kapanpun aku ingin bersamanya.
Tak terasa sudah sampai pintu depan, kucari cikrak dan.....
"Miaoung... Miaoungggg... " suara kucing mana lagi itu? Kulihat kucingku diam saja?
Nampak di jalan depan rumahku, segerombol kucing melintas. Mereka adalah induk kucing tetanggaku dan kedua anaknya. Ada yang menarik. Salah satu anak kucing itu lucu sekali, umurnya hampir sepantaran dengan kucingku. Dia pernah kutangkap selama sehari dan akhirnya kucingku sendiri yang mengantarnya pulang. Aneh bukan??? Memang aneh sih.
Sifat jahilku pun muncul. Segera aku lari dan kutangkap anak kucing yang kubidik tadi. Tapi induknya nampaknya mengerti maksudku.
"Miaoungg miaounggg......" induk kucing itu meraung-raung melihat anaknya kubawa. Dia memandangku.. seperti berkata "jangan.... Jangan.. ambil anak-anakku".
Melihat ekspresi induk kucing itu pun aku tak tega segera kulepas dan dia pun berlari mengikuti induknya.
Belum jauh, induknya menoleh kepadaku. aku pun tersenyum sambil melambaikan tanganku. Lalu mengapa aku lepas begitu saja kucing bidikanku itu? Satu hal yang harus aku tahu, aku pun tidak mau dipisahkan dengan ibuku, mengapa aku harus memisahkan kucing itu dengan induknya? Pasti dia juga merasa sedih bukan? Ya, binatang pun punya perasaan.
Selamat membaca, semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar